Selasa, 19 Juli 2011

Tahitian Noni - Glukoma

Glukoma

Paten  TNBB  Terbukti  Pada Mama
Menjelang akhir tahun 2009 lalu, Ibu Picay (80 tahun) mendapat informasi mengecewakan dari RS di Jakarta.  Glukoma yang ada di matanya sudah percuma untuk dioperasi.
Suatu hari, Rama Hadas (anaknya Picay, 59 tahun) diundang ke kantor Tahitian Noni Bioactive Beverage untuk mengetahui khasiat dan manfaat Tahitian Noni.  “Betapa kagetnya saya, bahwa jus noni dari Tahiti memiliki Patent yang sudah diuji coba dan berhasil pada penyakit Glukoma, ” tutur Rama.
“Berbekal dosis meneteskan Tahitian Noni  (cairan yang bening) ke mata mama, pagi dan sore hari serta meminumkannya satu sendok makan 3 x sehari membuahkan hasil, ” cerita Rama.  Tiga hari setelah mengonsumsi, mama mengatakan bahwa di dalam matanya ada yang bergerak.  Rama berpikir khasiat Tahitian Noni sedang bekerja.
Sepuluh hari berikutnya, Ibu Picay sudah bisa membedakan warna taplak meja yang ada di teras serta membedakan warna baju.  20 hari berikutnya lensa mata Ibu  Picay sudah berangsur kembali fungsinya.  Kini ibu Picay sudah bisa melihat tubuh walau belum fokus.
Bukan hanya Glukoma yang dibenahi Tahitian Noni.  Syaraf dan otot yang sempat bermasalah karena efek stroke yang menderanya sebanyak 3 kali pun ikut dibenahi.  Tadinya kalau naik taksi, kaki kanan harus diangkat dulu.  Sekarang dia bisa mengangkat sendiri kakinya untuk masuk mobil.
Tahitian Noni terbukti tidak hanya membantu membenahi sel-sel tubuh.  Namun organ yang merupakan muara sel juga ikut dibenahi.  “Secara langsung Paten yang terdapat pada Tahitian Noni benar adanya serta terbukti secara langsung, khususnya pada keluarga, ” ungkap Rama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar